Berita Hangat :
Share

Apa Ya Semua Orang Pada Gak Mikir Gitu Lho

Posted by Fanon Friday, April 19, 2013 0 Komentar
Apa Ya Semua Orang Pada Gak Mikir Gitu Lho - Sungguh lucunya negri ini, negri dimana sebuah angka sangat dipuja-puja, negri dimana nilai menjadi suatu yang sakral dikalangan masyarakat, negri dimana ranking menjadi tolak ukur kesuksesan, kadang saya bingung sendiri dengan Masyarakat kita, entah saya yang error atau memang ini benar benar nyata. Seorang anak yang mendapat nilai Tinggi di sekolahnya, menjadi sosok yang sangat dibangga-banggakan.

Sedangkan anak yang mendapatkan nilai yang Rendah, menjadi sosok yang sangat hina dimata mereka, padahal kenyataanya, Nilai yang kita dapat di jenjang Sekolah ini belum tentu menjadi penentu Kesuksesan kita di masa depan, tapi nyatanya Masyarakat sudah terlanjur Menghakimi, bahwasannya Nantinya mereka-meraka yang mendapat Nilai Buruk akan berada dibawah mereka mereka yang mendapat Nilai Tinggi.

Mari kita Renungkan sejenak cerita dibawah ini, cerita ini adalah dialog antara seorang Budayawan Jawa yang sangat terkenal pandai, cerdik, arif dan bijaksana. Suatu malam di ajak dialog oleh anaknya, yg sedang Stress Berat karena hendak menghadapi UAS.

Dialog Bapak dan Anak


"Pak.. pak ,,, aku mau tanya", kata anaknya. "Bapak tahu ngga siapa sih orang yg paling Shaleh dan Mulia di muka bumi ini?" tiba-tiba sang anak bertanya.

"Wah Insha Allah bapakmu tahu nak, memangnya kenapa kamu tanya tentang itu?"

Anaknya kembali melanjutkan, "Apa dulu waktu sekolah orang ini juga selalu dapet ranking 1 atau juara kelas disekolahnya ya pak?” tanya sang anak.

"Wah, sepertinya tidak juga ya nak, bahkan dulu waktu zaman itu belum ada sekolah, apa lagi ranking, tapi yangg pasti memang akhlaknya sangat luar biasa, jujur dan dapat dipercaya, makannya bisa jadi orang yg mulia sepanjang zaman, memangnya kenapa nak?"

"Nggak apa-apa kok pak, cuma ingin tahu aja" , lalu kembali si anak membolak balik buku pelajarannya sambil membuat coretan di sana sini.

Tak lama kemudian kembali si anak bertanya.

"Pak..pak... Bapak tahu ngga ya, siapa sih orang yg paling kaya di dunia ini?"

Dengan nada bangga bapaknya menjawab, "Oh iya pasti Bapakmu tahu nak, bapakmu inikan orang yg sangat mengikuti perkembagan zaman dan informasi..", jawab Bapaknya,  "Memangnya ada apa nak?"

Anaknya kembali melanjutkan, "Apa dulu waktu sekolah orang ini juga selalu dapet ranking 1 atau juara kelas disekolahnya ya pak?" tanya anaknya penasaran.

Sambil mengerutkan dahi tanda sedang berpikir si Bapak ini menjawab, "Sepertinya sih ndak juga ya! memangnya kenapa? “

"Ah Nggak apa-apa kok pak, cuma ingin tahu aja.", jawab anaknya kalem, sambil kembali membolak-balik buku pelajarannya.

"Oh iya Pak, Apa Bapak juga tahu siapa orang yang paling cepat di Arena Balap Mobil Formula Dunia pak?" kembali anaknya nyeletuk bertanya. "Oh tentu saja, bapak kan juga hobi nonton acara olah raga, memangnya kenapa?" Kini giliran bapaknya yg penasaran.

"Apa orang ini dulunya waktu sekolah juga selalu dapet ranking juara ya pak?”"

Kembali si Bapak mengernyitkan dahinya tanda berpikir lebih keras, lalu dengan agak kurang yakin dia menjawab,  "Sepertinya tidak juga ya nak?  Memangnya kenapa?"

"Ah enggak pak, cuma pingin tahu saja....."  kata anaknya kalem.  

Kembali lagi si anak nyeletuk bertanya pada bapaknya, "Oh iya pak, apa bapak juga tahu siapa bintang sepakbola terbaik Eropa tahun ini pak...?"

"Wah kalo yg itu Bapak mu  pasti tahu nak... soalnya itu bintang kesayangan Bapak juga. nak....."

"Apakah orang itu dulu juga saat sekolah dapet ranking di kelasnya pak.....? "

 Wah... kali ini Bapaknya agak menggaruk-garuk kepala seraya mengingat-ingat...

"Sepertinya enggak juga tuh nak...?   Memangnya kenapa...?"

”Ah... Enggak apa-apa pak, Aku cuma penasaran saja ingin tahu..." jawab anaknya kalem.

"Oh iya ngomong-omong apakah bapak juga tahu, Siapa sih orang-orang yangg dulunya dapet ranking juara di kelasnya terus kemudian jadi orang-orang hebat atau selebritis terkenal seperti Rudi Hartono, Rudi Hadi Suwarno, David Beckham, Ronaldo, Steven Spielberg, Steven Siegel, Steve Job, Michael Jordan, Michael Schumacher,  Michael J. Fox, Michael Jackson, Michael Dell, Tiger Woods, Colonel Sanders, Ray Kroc, Conrad Hilton, Hendry Ford, Thomas Edison, Soichiro Honda,  Oprah Wenfrey, Robert Kyosaki, Anthony Robin, Ronald Reagen dan orang terkenal lainnya pak...?"

"Wah....wah....wah....kok buanyak banget..?" kata bapaknya terkaget-kaget.

Setelah terdiam sejenak untuk berpikir lalu Sang Bapak Budayawan Arif dan Bijaksana tadi menjawab,  "Menurut biografi mereka,  yg pernah bapak baca, orang-orang yg kamu sebutkan itu dulunya adalah anak yg biasa-biasa saja dan sepertinya tidak ada yg pernah dapet ranking juara di kelasnya, memangnya ada apa kamu tanya-tanya seperti ini?

"Ah enggak....., Aku heran saja pak.... kenapa sih semua orang tua terus saja ngotot memaksa anaknya untuk selalu bisa dapet ranking atau juara di kelasnya, lah wong jelas-jelas bapak sendiri juga tahu gitu lho, kalo orang-orang hebat itu dulunya juga tidak pernah mendapat ranking atau jadi juara di sekolahnya kan?"

"Jadi apa hubungannya antara Ranking Juara dengan Sukses di kehidupan ya pak?”

"Kok sepertinya aneh saja, apa ya semua orang pada gak mikir gitu lho.” kata anaknya sambil kembali menggaruk-garuk kepalanya menunjukkan Stress karena harus Menghapalkan Sekian Ratus Halaman dan Soal-soal untuk UAS Besok

Sang Budayawan yg arif dan bijaksana ini tiba-tiba jadi tertegun mendengar ucapan anaknya. Baru kali ini ada orang yg berhasil membuatnya tertegun, diam kehabisan kata-kata untuk bicara alias "Speechless: dan baru kali ini juga sang budayawan bijak ini tersadarkan akan apa yg selama ini dia dan sebagian besar orang tua di Indonesia tidak sadari tentang dunia pendidikan anaknya yg memang sudah sangat tidak masuk akal ini.

Tanpa sadar sang budayawan jadi terkenang pada masa-masa sekolahnya dulu, dan ingat kembali bahwa dulunya ternyata ia juga adalah murid yg biasa-biasa saja di kelas, dan bahkan kerap kali sering di marahi guru karena lebih gemar membuat puisi dan menggambar wayang saat belajar di kelas. Tapi kini dia telah menjadi seorang budayawan yg sangat mumpuni dan terkenal di seantero tanah Jawa.

Dari dialog ini kita bisa mengambil hikmah bahwasannya, Kesuksesan seseorang itu tidak ditentukan oleh Besarnya Nilai dari Ulangan dan Ujian yang dikerjakan oleh seorang siswa, tapi Kesuksesan itu ditentukan oleh Kerja Keras dan kemauan seorang siswa, tidak seharusnya Orang tua atau Guru menghakimi muridnya yang sering mendapatkan Nilai Buruk dengan perkataan yang menyakitkan, karena belum tentu mereka yang mendapat Nilai Tinggi akan lebih Sukses dari mereka yang mendapat Nilai Rendah atau Pas-Pasan,

Mari kita rubah pola pikir Bangsa Indonesia ini yang masih kacau balau, terlebih karena pengaruh Globalisasi yang tida terbendung, Mari bentengi diri dengan Iman dan Akhlaq yang kuat, janganlah terpengaruh dengan hal-hal yang dapat merugikan diri kita maupun orang lain, Terimakasih

Daftar Pustaka
  • Ayah Edy Parenting
  • Google
  • Logika

0 Tanggapan Untuk “Apa Ya Semua Orang Pada Gak Mikir Gitu Lho”

Pembaca yang baik selalu meninggalkan jejak ...

Komentar Terbaru

Artikel Terbaru